Peninjauan Kebermanfaatan Program Japanese Film Festival X “Working In Japan” - Special Screening Event Dalam Memberikan Pemahaman Budaya Kerja Jepang

25-Nov-2024
Bilateral

Bandung (22/11) – Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam koordinasi perencanaan, pelaksanaan, monitoring evaluasi, dan fasilitasi kerja sama teknik antara Pemerintah Indonesia dengan Mitra Pembangunan Asing, telah melaksanakan monitoring evaluasi terhadap kebermanfaatan penugasan Pengajar Bahasa Jepang the Japan Foundation untuk Program Pendidikan Bahasa Jepang terkait visa khusus “Pekerja Berketerampilan Spesifik/Specified Skilled Worker” melalui kegiatan Japanese Film Festival (JFF) x “Working in Japan” - Special Screening Event. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2024 di Kota Bandung. 

 The Japan Foundation Jakarta telah menyelenggarakan Japanese Film Festival (JFF) di Indonesia sejak tahun 2016. JFF menghadirkan film-film Jepang kepada masyarakat dunia khususnya di kawasan Asia Pasifik dengan tujuan untuk membangun pemahaman tentang Jepang lebih mendalam. JFF tahun 2024 menghadirkan total 14 film dari beragam genre, meliputi film rilisan klasik maupun yang terbaru, serta film kolaborasi Indonesia dan Jepang. Pembukaan JFF 2024 dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 7 November 2024. Festival di Jakarta berlangsung mulai tanggal 7 s.d. 10 November 2024. Rangkaian kedua JFF 2024 dilaksanakan di Kota Bandung mulai tanggal 22 s.d. 24 November 2024. Rangkaian selanjutnya akan dilaksanakan di Makassar, Yogyakarta, Palembang, dan ditutup di Kota Surabaya.  

 Pelaksanaan JFF 2024 di Kota Bandung dibuka dengan pemutaran film drama “All the Long Nights” yang disutradarai oleh MIYAKE Sho. Film All the Long Nights dipilih menjadi Special Screening Event dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang budaya kerja dan aturan dunia kerja yang berlaku di Jepang. Pemutaran film All the Long Nights dihadiri oleh peserta didik dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), Balai Latihan Kerja (BLK), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bandung yang memiliki ketertarikan untuk bekerja di Jepang. Pendaftaran untuk mengikuti kegiatan ini dilakukan secara kolektif oleh Pengajar Bahasa Jepang atau oleh staf pada lembaga dimaksud. Selain pemutaran film, pada kesempatan ini Pengajar Bahasa Jepang the Japan Foundation juga memperkenalkan IRODORI, bahan ajar Japan Foundation yang digunakan untuk mempelajari Bahasa Jepang untuk hidup dan bekerja di Jepang.

 Setelah menonton film ini, para peserta didik diharapkan dapat memperoleh gambaran umum bagaimana dunia kerja di Jepang, serta beberapa aturan kerja yang dapat dipelajari sebagai bekal bekerja di Jepang, seperti terkait rekrutmen kerja, pengajuan cuti dan izin sakit, sikap dengan rekan kerja, motivasi untuk selalu melakukan yang terbaik, budaya saling membantu dan saling memahami, serta nilai moral dalam dunia kerja lainnya.

 Kebermanfaatan program ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dan disebarluaskan, tidak hanya terbatas bagi peserta didik di Kota Bandung saja, tetapi juga di kota-kota lain dalam rangkaian pelaksanaan Japanese Film Festival. Adapun terkait penugasan Pengajar Bahasa Jepang the Japan Foundation untuk Program Pendidikan Bahasa Jepang terkait visa khusus “Pekerja Berketerampilan Spesifik/Specified Skilled Worker”, Biro KTLN Kemensetneg memandang adanya kebermanfaatan program dimaksud dan mendorong pihak Japan Foundation dan Kemenaker, serta pihak terkait lainnya untuk dapat melakukan pembahasan terhadap kemungkinan keberlanjutan kerja sama sebagaimana tertuang dalam Memorandum of Cooperation (MoC) on A Basic Framework for Proper Operation of the System Pertaining to Foreign Human Resources with the Status of Residence of “Specified Skilled Worker” yang berakhir masa berlakunya pada tahun 2024. **(Aspasaf/SM)