Indonesia dan Malaysia Kolaborasi Dukung Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja

16-Sep-2024
Bilateral

 

Melalui kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan the United Nations Population Fund (UNFPA) dan Pemerintah Malaysia melalui Lembaga Penduduk dan Pembangunan Keluarga Negara (LPPKN) menyelenggarakan program pengembangan kapasitas bagi rekan-rekan remaja terkait dengan kesehatan reproduksi dan mental remaja. Resmi dibuka pada hari Senin (9/9), program yang bertajuk SSTC Sharing Best Practices Among Youth on Adolescent Reproductive Health Between Indonesia and Malaysia ini dihadiri oleh 26 orang peserta yang tergabung dalam Kelab Sahabat Kafeteen Malaysia, sebuah inisiatif berbasis komunitas yang digagas oleh Ministry of Women, Family, and Community Development dan LPPKN. Didampingi oleh 8 orang perwakilan dari universitas, sekolah dan institusi pemerintahan, 18 peserta yang berusia sekitar 16 s.d. 24 tahun ini fokus untuk saling berbagi pengetahuan dan praktik baik tentang peningkatan peran peer group support dalam mengatasi isu dan masalah berhubungan dengan kesehatan reproduksi dan mental remaja.

 

 

 

 

Dalam sambutannya, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Noviyanti, menekankan bahwa generasi muda adalah yang akan membentuk bangsa dan negara, sehingga sangat krusial untuk menciptakan ekosistem yang mampu mendukung remaja dalam menjalankan hidup mereka. Selain itu, mewakili UNFPA, Giasinta Livia menggarisbawahi pentingnya integrasi substansi terkait kesehatan reproduksi remaja ke dalam kurikulum. Pada kesempatan ini, Ketua Badan Pengurus Daerah Asosiasi Kelompok UPPKS (BPD AKU) DIY, Gusti Kanjeng Ratu Bendara juga mengungkapkan masalah perundungan yang sedang dihadapi oleh remaja di DIY, terutama yang berada dalam usia perkuliahan.

 

 

Guna membuat program lebih relevan dengan latar belakang usia peserta yang masih muda, kunjungan lapangan menjadi hal yang diutamakan untuk memberikan peserta kesempatan untuk dapat berinteraksi langsung dengan praktisi, implementator dan pemegang kebijakan. Peserta diajak mengunjungi beberapa instansi yang berkecimpung di bidang kesehatan reproduksi remaja, seperti Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bina Keluarga Remaja Gondokusuman, serta universitas yang mendukung peer group support untuk kesehatan reproduksi dan mental remaja, yaitu Universitas Islam Indonesia dan Universitas Gadjah Mada. Selain itu, agenda kunjungan ke Desa Wisata Krebet bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada peserta melalui loka karya batik kayu dan gamelan.

 

 

 

Oleh:

Tim Pokja Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular, Biro KTLN