Kemensetneg, BKKBN, dan UNFPA Gelar Program Internasional untuk Kesehatan Reproduksi Remaja

27-Jun-2024
SDGs

 

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan the United Nations Population Fund (UNFPA) kembali mengadakan program pengembangan kapasitas internasional di bidang kesehatan reproduksi pada tahun 2024 melalui skema Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular. Resmi dibuka pada hari Senin (24/6), program yang bertajuk SSTC Knowledge Sharing for Interfaith Youth Leaders’ Best Practices on Adolescent Reproductive Health to Achieve Related Sustainable Development Goals 2030 ini dihadiri oleh 11 peserta dari Malaysia, Myanmar, dan Vietnam. Kegiatan pengembangan kapasitas ini fokus pada saling berbagi pengetahuan dan praktik baik tentang keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat, terutama yang berusia muda, dalam aktivitas pengendalian kesehatan reproduksi remaja.

 

 

Kemensetneg yang diwakili oleh Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Noviyanti, menggarisbawahi pentingnya topik terkait kesehatan reproduksi remaja sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi permasalahan stunting dan pernikahan dini guna mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan produktif. Mewakili Penjabat Gubernur Bali, Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan I Made Sudarsana menyampaikan bahwa program Generasi Berencana (GenRe) berdampak sangat positif terhadap remaja, termasuk menurunnya angka pernikahan remaja dan kehamilan di luar nikah.

 

 

Mengintegrasikan sesi klasikal dan non-klasikal, program ini membekali peserta dengan diskusi guna bertukar pengalaman dan pengetahuan, serta kunjungan lapangan yang juga memperkaya eksposur peserta terhadap implementasi upaya peningkatan kesehatan reproduksi remaja dan pemanfaatan peran tokoh lintas agama, seperti kunjungan ke Puskesmas Denpasar Selatan IV dan Puja Mandala. Selain itu, peserta juga diajak untuk menikmati keindahan alam dan kenikmatan kuliner Bali melalui kunjungan kebudayaan.