Pada tanggal 11-13 Juni 2024, Tim Perizinan Organisasi Masyarakat Asing (Ormas Asing) yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri (Direktorat Keamanan Diplomatik dan Direktorat Hukum dan Perjanjian Internasional), Kementerian Sekretariat Negara (Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri), Kementerian Dalam Negeri (Direktorat Ormas), serta Tim Keamanan TPOA, melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap implementasi program dukungan Nutrition International (NI) di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Nutrition International yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Monev dilakukan melalui kunjungan lapangan dan pertemuan dengan penerima dampingan program NI, Pemerintah Daerah, staf Ormas Asing, dan Yayasan mitra lokal NI di Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh Sdr. Rangga Kurnia Sakti, analis kebijakan ahli muda yang mewakili Biro KTLN.
Selama tiga hari, tim monev melakukan serangkaian kunjungan, termasuk ke Pabrik Bogasari di Jakarta, SMPN 8 Kota Cimahi, Puskesmas Cicangkanggirang di Kabupaten Bandung Barat, serta pertemuan dengan stakeholder tingkat provinsi di Kantor Bappeda Provinsi Jawa Barat.
Nutrition International (NI) Indonesia adalah lembaga internasional non-pemerintah yang berkomitmen untuk mendukung kegiatan perbaikan gizi masyarakat sejalan dengan program pemerintah Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 2006 (dulu bernama Micronutrient Initiative), NI telah bekerja sama dengan berbagai institusi/organisasi baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam menjalankan program perbaikan gizi masyarakat di Indonesia.
Pelaksanaan kerja sama Nutrition International (NI) di Jawa Barat dinilai cukup baik dengan sejumlah capaian yang signifikan. Salah satunya adalah pencapaian rekor MURI untuk kegiatan Rematri Minum TTD Serentak, di mana Provinsi Jawa Barat berhasil memobilisasi lebih dari 1 juta remaja putri (rematri) untuk minum tablet tambah darah (TTD) secara serentak. Kampanye gizi seimbang juga berhasil menarik partisipasi sebanyak 1,2 juta peserta remaja dan didukung oleh 107 radio di seluruh Jawa Barat. Selain itu, sosialisasi mengenai pentingnya minum TTD, gizi seimbang, serta pelaporan minum TTD melalui aplikasi CERIA dan SIGIZITERPADU telah menjangkau pemangku kebijakan, penanggung jawab program gizi remaja, serta remaja putra dan putri di tingkat provinsi, kabupaten/kota, puskesmas, dan sekolah.
Selain itu, NI juga telah menyediakan analisa berbasis gender (SGBA) yang mencakup tantangan, hambatan, dan kendala dalam pemberian TTD serta akses dan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD. Hasil dari analisa ini telah didiseminasikan kepada kementerian terkait, lembaga donor, dan mitra pembangunan.
Kemudian, dalam hal peningkatan kapasitas pengelola program, terdapat kemajuan yang signifikan. Pengelola program kini lebih mampu dalam merencanakan, mengimplementasikan, serta mencatat dan melaporkan cakupan pemberian dan konsumsi TTD rematri. Persentase puskesmas yang melaporkan hasil cakupan meningkat dari 29% pada tahun 2021, menjadi 80% pada tahun 2022, dan mencapai 98% pada tahun 2023. Sebanyak 8.326 pengelola program, guru, dan kader remaja juga telah menerima pelatihan melalui On-the-Job Training (OJT), yang semakin memperkuat kapasitas mereka dalam menjalankan program ini.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai realisasi kegiatan Nutrition International selama periode MSP 2021-2024, khususnya di Provinsi Jawa Barat. Temuan dan rekomendasi dari kegiatan ini akan menjadi dasar untuk perbaikan dan peningkatan kualitas program perbaikan gizi masyarakat di masa mendatang.
oleh: Rangga Kurnia Sakti (Analis Kebijakan Muda)
editor : Tim PSI Biro KTLN