Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia dengan bangga mengumumkan dimulainya Australia Awards Split-Site Masters Program (SSMP) Cohort 9, sebuah program beasiswa inovatif yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi PNS Indonesia sekaligus memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Australia. Workshop konsultasi SSMP yang diadakan di Hotel Mercure, Jakarta, pada Rabu, 11 September 2024, dihadiri oleh Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Ibu Noviyanti, didampingi oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Rangga Kurnia Sakti, dan Analis Kebijakan Pertama Hotman Bintang Aruan.

SSMP adalah salah satu program unggulan dari kerja sama Australia Awards in Indonesia, yang diinisiasi bersama oleh Kementerian Sekretariat Negara RI dan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia. Program beasiswa ini memberikan kesempatan kepada PNS terpilih untuk memperoleh gelar ganda (double degree) melalui program studi yang berlangsung selama dua tahun, dengan satu tahun belajar di Indonesia dan satu tahun di Australia. Dengan skema pendanaan bersama (co-sponsorship) dari instansi pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia, SSMP diharapkan memperkuat kapasitas profesional peserta dan memperdalam kolaborasi antara kedua negara di berbagai sektor strategis.

Dalam sambutannya, Kepala Biro Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara, Noviyanti, mengapresiasi keenam Kementerian/Lembaga yang berhasil lolos seleksi SSMP Cohort 9. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara universitas di Indonesia dan Australia dalam menghadirkan program studi yang relevan bagi kebutuhan pemerintah, sekaligus mencerminkan semangat saling mendukung dalam membangun kompetensi sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan global.

Workshop ini dibuka oleh Emily Whelan, First Secretary Scholarships and Alumni Kedutaan Besar Australia di Indonesia, yang turut menggarisbawahi pentingnya SSMP sebagai platform untuk membangun jaringan profesional lintas negara yang lebih kuat. SSMP telah berlangsung sejak 2012 dan telah mengembangkan lebih dari 300 alumni yang berkontribusi pada sektor publik di Indonesia dan memperkuat jejaring antara kedua negara.

Mitra dan Program Studi SSMP Cohort 9:
SSMP Cohort 9 melibatkan 6 instansi pemerintah Indonesia yang akan bekerja sama dengan universitas terkemuka di Indonesia dan Australia:

1. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

   • Universitas Brawijaya: Master of Public Administration
   • Victoria University: Master of International Community Development

2. Badan Pusat Statistik

   • Universitas Airlangga: Master of Economics
   • The University of Western Australia: Master of Public Policy

3. Kementerian Perdagangan

   • Institut Pertanian Bogor: Master of Economics
   • The University of Adelaide: Master of Economics and Resource Policy

4. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

   • Universitas Gajah Mada: Master of Coastal Riverine Area Planning and Management
   • Flinders University: Master of Water Resource Management

5. Kementerian Sekretariat Negara

   • Universitas Indonesia: Master of Public Administration Science
   • The University of Melbourne: Master of Public Policy and Management

6. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

   • Universitas Mulawarman: Master of English Language Education
   • The University of Adelaide: Master of Education

Arah Masa Depan Kerja Sama SSMP
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman antara perwakilan instansi pemerintah dan universitas mitra yang berpartisipasi. Diskusi ini menghasilkan kesepakatan awal yang dituangkan dalam draf Letter of Understanding (LoU), yang akan menjadi landasan kerja sama lanjutan untuk mendukung keberhasilan SSMP dan memperluas cakupan bidang studi sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi.

Dengan adanya program SSMP, kedua negara berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang inovatif, serta mempererat kerja sama akademik yang saling menguntungkan. Program ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi PNS Indonesia untuk meningkatkan kualifikasi mereka secara internasional, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kapasitas dan pembangunan profesional di sektor-sektor yang relevan dengan prioritas pembangunan nasional.


Editor : Tim PSI Biro KTLN