ERIA School of Government: Inaugural Leadership Lecture & Peluncuran Buku “Standing Firm for Indonesia’s Democracy: An Oral History of President Susilo Bambang Yudhoyono”

19-Sep-2024
Public Policy

Foto Instagram Akun agusyudhoyono: Presiden RI Ke - 6, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada kegiatan ERIA SoG Inaugural Leadership Lecture sekaligus peluncuran buku “Standing Firm for Indonesia’s Democracy”

 

Kontribusi Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dalam riset serta kajian pemerintahan mengenai kebijakan publik, mendorong pembentukan unit baru yakni ERIA School of Government (SoG). ERIA SoG merupakan unit di bawah ERIA yang dibentuk tahun 2024, sebagai platform intelektual bagi para pemangku kebijakan dan akademisi dalam rangka membentuk komunitas dan jaringan di kawasan ASEAN. Pembentukan unit tersebut diharapkan menjadi sarana pertukaran ilmu dan pengembangan studi terhadap kebijakan publik pada pemerintahan. ERIA SoG memiliki 4 (empat) program utama, yaitu Fellowship, The ERIA Executive Training, ERIA Leadership Forum/Dialogue, dan Southeast Asian Institutional Memory Project.

 

Pada Rabu, 18 September 2024, ERIA SoG telah melaksanakan kegiatan perdananya yaitu ERIA Leadership Forum dalam bentuk Inaugural Leadership Lecture dengan pembicara pertamanya adalah Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kantor ERIA SoG, Jakarta. Perwakilan Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara (KTLN Kemensetneg) turut menghadiri acara tersebut. Kegiatan ini sebagai salah satu program ERIA SoG untuk membagikan pengalaman kepemimpinan pejabat pemerintah dalam rangka mendorong birokrat maupun pegawai pemerintahan untuk dapat mengambil keputusan pada tahap policy making. Kegiatan ini juga menandai peluncuran buku sejarah lisan pertama berjudul “Standing Firm for Indonesia’s Democracy: An Oral History of President Susilo Bambang Yudhoyono, yang menawarkan eksplorasi mendalam tentang perjalanan kepemimpinan SBY. Acara tersebut turut dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu era Presiden SBY seperti Hatta Rajasa, Marty Natalegawa, dan Muhammad Nuh.

Nobuhiro Aizawa selaku Dean/Managing Director ERIA SoG dalam sambutannya memiliki ketertarikan dengan Indonesia terutama saat pemerintahan kepemimpinan SBY banyak perubahan signifikan untuk demokrasi Indonesia yang tetap steady terhadap tantangan di tingkat nasional dan global. Selanjutnya, Presiden ERIA, Tetsuya Watanabe juga menambahkan bahwa Indonesia telah membangun landasan demokrasi dan ERIA bertekad membentuk ERIA SoG sebagai wadah untuk menciptakan pemimpin yang dapat memiliki kapabilitas Policy Maker.

SBY membagikan pengalamannya selama menjabat sebagai Presiden RI dan mengapresiasi ERIA SoG untuk mengembangkan riset pemerintahan bagi ASEAN dan Asia Timur termasuk Indonesia. Selain itu, SBY juga menyampaikan ceramah tentang tantangan yang dihadapi Asia dan bagaimana negara-negara ASEAN dapat bekerja sama untuk masa depan yang lebih damai dan sejahtera. Kemampuan pemimpin dalam pengambilan keputusan merupakan modal penting dalam navigasi suatu tantangan maupun krisis, terlebih Asia telah tumbuh secara pesat di bidang ekonomi sehingga membuka peluang dan kesempatan yang bermanfaat pada generasi berikutnya. ASEAN harus memiliki landasan bersama dan posisi bersama mengenai isu-isu regional yang penting untuk memastikan bahwa ASEAN tetap relevan di dunia yang terus berubah.

 

Biro KTLN Kemensetneg merupakan koordinator dalam pemberian fasilitasi dalam rangka kerja sama teknik antara Pemri dan Badan/Organisasi Internasional yang beroperasi di Indonesia termasuk ERIA dimana Indonesia menjadi anggotanya. Fasilitasi yang diberikan antara lain fasilitasi perizinan penugasan tenaga asing ERIA yang bekerja di Indonesia dalam rangka kerja sama teknik, perpajakan, kepabeanan dan kendaraan bermotor bagi kantor ERIA di Jakarta. (F/H)